Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Duyeh Style, petani purwakarta

Pada Rabu sore (20/07/16) berkunjung ke seorang petani di kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta, beliau bernama Duyeh. beliau bertani secara mandiri, beliau adalah tulang punggung keluarga. Mari kita lihat cara beliau bertani.

Pak Duyeh, bertani dan beternak, mencari rumput di pematang sawah
Pak Duyeh punya sawah lebih dari 1 Ha, digarap sendiri. Kebutuhan pupuk ia penuhi dengan membuat pupuk organik sendiri dan selebihnya membeli pupuk anorganik dari kios. Pupuk organik dibuat dari kotoran domba peliharaannya sendiri, ditambah gabah dan bahan-bahan lain.
Setiap hari Pak Duyeh harus mendapat rumput minimal 3 karung untuk mencukupi pakan dombanya.
Domba yang cukup banyak menhasilkan kotoran yang banyak pula, bagi petani kotoran ternak adalah "emas'. Pak Duyeh mengumpulkan kotoran domba, yang kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain, untuk membuat pupuk organik. Dekomposer yang dipakai adalah EM4.

Pembuatan pupuk organik ala Pak Duyeh
Sekarang kita tengok Pak Duyeh dalam penggunaan pestisida, Pak Duyeh menggunakan Glido pestisida pembasmi berbagai hama, terutama hama penggerek batang yang sedang "trend" di dunia petani padi Purwakarta. Selain itu beliau pun menggunakan sebuah nutrisi yang nama Leili 2000 yang berfungsi untuk memperbanyak anakan, serta memnambah tebal jaringan daun padi sehingga tidak mudah terserang jamur seperti serangan blas.
Dengan Glido Pak Duyeh atasi berbagai hama 
Selanjutnya bagaimana Pak Duyeh mengendalikan penyakit/jamur untuk tanaman padinya. Pak Duyeh selalu bertindak prepentif alias sedia Corona sebelum terkena serangan jamur, setidaknya pada saat padi berumur 40 hari Pak Duyeh menyemprotkan fungisida Corona untuk padinya agar mampu meminimalisir serangan blas. Repotnya terkena serangan jamur adalah serangannya yang tidak kasat mata, tanpa pencegahan dari awal serangan tidak bisa dikendalikan.

Antisipasi sebelum terkena serangan jamur di sawah Pak Duyeh.
tengok yuk! teknologi Pak Duyeh buat panen padi. Pak Duyeh memiliki kendaraan khusus buat panen. Sebuah teknologi yang berfungsi untuk "dibuat", "ngagebot", "napian", "ngarungan". Mesin ini dioperasikan oleh dua orang, satu "sopir" dan satu lagi "ngarut" karung. Mesin ini efektif digunakan di sawah yang lahannya relatif rata.

Kendaraan bermesin yang banyak fungsi disaat panen padi.
Setelah padi dipanen dan dijemur, Pak Duyeh menggiling padinya dengan mesin huller di rumahnya sendiri. Bisnis pertaniannya benar-benar terkonsentrasi di lingkungan rumahnya sendiri, mulai dari budidaya padi, beternak, pasca panen dan lain-lain.

Tempat jemur padi dan ruang mesin huller padi Pak Duyeh.
Ya bebitulah kesibukan Pak Duyeh, setiap hari sangat padat aktivitasnya. Dari pagi buta hingga malam menjelang. Sehingga untuk bertemu pun harus menelepon dulu. Sekian cerita hasil kunjungan ke Pasawahan, kurang dan lebihnya mohon maaf.

Wallahul-muwafiq Ilaa Aqwamitthariq
walafuwminkum
wassalamu'alaikum wr wb.

Posting Komentar untuk "Duyeh Style, petani purwakarta"