Mimbar sarasehan KTNA Jabar 2016 (3)
Ciamis - Aroma perpecahan mulai muncul, atau mungkin sisi demokratis yang positif. Usulan pengurus KTNA Jabar untuk mengangkat Wakil Ketua 1 sebagai Ketua KTNA Jabar secara mengenaskan ditolak peserta musyawarah. Telah meninggalnya ketua KTNA Jabar memang menyisakan PR besar, belum juga ada rapat untuk kekosongan posisi sentral tersebut.
Banyak agenda yang harus dilaksanakan, mendesak untuk segera rembug luar biasa. Namun berbagai pertimbangan termasuk masalah dana membuat rapat tidak juga terlaksana. Momen mimbar sarasehan yang memungkinkan digunakan untuk mengangkat ketua baru, hanya situasi tidak begitu kondusif.
Pemilihan kepala daerah dan agenda politik yang semakin dekat dirasa mempengaruhi internal KTNA. Pihak-pihak oportunis dikhawatirkan akan mencampuri kepentingan KTNA, solusi pun gagal disepakati.
Jika melihat komposisi peserta mimbar sarasehan, cukup kuat seandainya dilakukan pengangkatan atau setidaknya rancangan rembug luar biasa. Sebagai acuan, AD/ART & PO telah jelas mengaturnya. Saling curiga antar peserta tidak dapat dielakan, 26 dari 27 utusan kabupaten/kota hadir dan menghasilkan perpanjangan ketidakpastian.
Dari beberapa usulan, rembug luar biasa KTNA di bulan Desember mendatang adalah usulan paling masuk akal. Sepertinya, cukup waktu untuk membaca situasi, kalkulasi peta politik, pendanaan acara dan menyusun kekuatan. Semoga KTNA Jabar kembali utuh dengan dengan terisinya posisi puncak pimpinan KTNA Jabar. (enjs)
Posting Komentar untuk "Mimbar sarasehan KTNA Jabar 2016 (3)"